
Tanaman Stevia (Stevia rebaudiana B.) merupakan tanaman golongan herba. Tanaman ini memiliki nilai komersial yang tinggi dikarenakan mengandung pemanis alami yang dapat digunakan sebagai pengganti tebu dan juga lebih manis dari tebu. Rasa manisnya karena stevia mengandung senyawa steviol glikosida. Dua glikosida steviol tertinggi ditemukan pada daun stevia, steviol glikosida (4-13%) dan rebaudioside-A (2-4%). Manisnya steviol glikosida 70-400 kali lebih tinggi dibandingkan sukrosa (Adabiyah dkk., 2019).
Stevia Rebaudiana B. diklasifikasikan pertama kali oleh Moises Santiago Bertoni pada tahun 1899. Tanaman tersebut awalnya bernama Eupatorium rebaudianum dan berganti nama menjadi Stevia Rebaudiana pada tahun 1905 (Lemus-mondaca et al., 2012). Menurut Yadav et al. (2011), klasifikasi posisi tanaman stevia adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae, Subkingdom : Tracheobionta, Superdivision : Spermatophyta, Divisi: Magnoliophyta, Kelas : Magnoliopsida, Subkelas : Asteridae, Kelompok : Monochlamydae, Famili: Asteraceae, Subfamili : Asteroideae, Genus : Stevia, Spesies : Rebaudiana Bertoni
Tanaman stevia memiliki sistem perakaran berserat (Serabut). akar serabut tanaman stevia dibagi menjadi dua jenis bagian yaitu akar halus dan akar tebal. Akar halus tumbuh di bawah permukaan tanah, dan akar yang kasar tebal menembus tanah. Panjang akar stevia sangat bergantung dengan ketersediaan kebutuhan air. semakin sedikit air maka akan semakin panjang akaranya untuk mencari ketersediaan air. Tanaman ini memiliki kemampuan regenerasi yang kuat sehingga tahan terhadap pemangkasan (Lemus-Mondaca et al., 2012).